Jakarta. Presiden AS Donald Trump membalas respons China dengan meningkatkan tarif impor baru sebesar 125 persen kepada Negeri Tirai Bambu tersebut yang semula ditetapkan 104 persen.
Trump juga mengumumkan akan menurunkan kebijakan tarif impor baru ke sejumlah negara untuk sementara waktu, kecuali China. Kebijakan ini berlaku mulai tengah malam waktu setempat.
“Karena kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan China kepada Pasar Dunia, dengan ini saya menaikkan tarif yang dikenakan ke China oleh Amerika Serikat menjadi 125 persen, berlaku segera,” kata Trump via Instagram, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
“Suatu saat, mudah-mudahan dalam waktu dekat, China akan menyadari bahwa hari-hari menipu AS, dan negara-negara lain, tidak lagi berkelanjutan atau dapat diterima,” tulis Trump.
Peningkatan tarif kepada China terjadi setelah Beijing mengumumkan balasan kepada AS. Pemerintah China memberlakukan tarif 84 persen terhadap barang-barang asal AS.
Trump juga menyebut akan menangguhkan tarif pada negara lain selama 90 hari untuk memberikan waktu bagi pejabat AS untuk melakukan negosiasi dengan negara-negara lain.
Reuters melaporkan, Gedung Putih bakal tetap memberlakukan tarif 10 persen pada hampir seluruh impor AS. Pengumuman tersebut kemungkinan tidak memengaruhi bea masuk terhadap beberapa produk seperti otomotif, baja, dan alumunium.
Kebijakan tarif impor Trump memicu perang tarif dengan China makin panas. Kedua negara saling membalas dengan membuat kebijakan meningkatkan tarif dagang mereka.
Pekan lalu, Trump sudah menetapkan China mendapatkan tarif dagang 34 persen. Namun, Trump menambahkan 50 persen lagi karena China membalas dengan menaikkan tarif terhadap impor barang-barang asal AS.
Tambahan tarif itu berlaku di atas tarif dagang yang sebelumnya berlaku untuk China. Sejak era Joe Biden, AS sudah menetapkan tarif dagang untuk China rata-rata 20,8 persen.